Selasa, 21 April 2015

Kehidupan Masa Praaksara di Indonesia



PERBANDINGAN PRAAKSARA DAN PRASEJARAH
MASA PRAAKSARA


"Aksara" jika dianalisis dari arti sempit berarti tulisan. 
"Aksara" jika dianalisis dari arti luas aksara adalah suatu sistem simbol visual yang tertera pada 
kertas maupun media lainnya (batu, kayu, kain, dll) untuk mengungkapkan unsur-unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa. 
"Aksara" berasal dari bahasa Sanskerta yaitu akar kata "a-" 'tidak' dan "kshara" 'termusnahkan'. Jadi, aksara adalah sesuatu yang tidak termusnahkan/kekal/langgeng. Dikatakan sebagai sesuatu yang kekal, karena peranan aksara dalam mendokumentasikan dan mengabadikan suatu peristiwa komunikasi dalam bentuk tulis. Melalui aksara yang ditatah di atas batu hingga ditulis di atas daun lontar dan lempeng tembaga, kesuraman dan kejayaan masa lalu dapat dijamah kembali dengan bukti-bukti literal.
Jadi praaksara adalah zaman manusia sebelum mengenal adanya aksara atau tulisan.

Masa Prasejarah

Pra
Seperti penjelasan sebelumnya "Pra" berarti sebelum atau di depan.
Sejarah
Sejarah atau history berasal dari bahasa Yunani yaitu 'hisotira' yang berarti penyelidikan atau pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian yang mendalam.Hal tersebut menunjukan bawah penkajian sejarah sepenuhnya bergantung pada penyelidikan yang mendalam terhadap perkara atau kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampu.
Kata sejarah itu sendiri berasal dari bahasa Arab 'syajaratun' yang berarti pohon kayu yang bercabang-cabang. Pohon kayu yang bercabang-cabang diibaratkan sebagai sejarah karena sejarah berkembang dari satu titik kejadian bercabang ke titik kejadian yang lain yang saling berhubungan. Pohon yang bercabang-cabang juga diibaratkan sebagai suatu silsilah keturunan dari suatu individu, raja atau orang-orang penting pada masa lampau.
Sejarah adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia.
Jadi prasejarah adalah zaman 

Senin, 20 April 2015

Perbedaan Konsep Berpikir Diakronis dan Sinkronik

KONSEP CARA BERPIKIR DIAKRONIS
- Konsep berpikir diakronis/kronologis mempelajari kehidupan sosial dengan dengan memanjang  
  dalam dimensi waktu
- Konsep berpikir diakronis memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan
  memiliki kasualitas atau sebab akibat.
- Menguraikan proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan
  masyarakat secara berkesinambungan.
- Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis.
- Hanya digunakan dalam ilmu sejarah.

KONSEP CARA BERPIKIR SINKRONIK
- Kerangka berpikir sinkronik mengamati kehidupan sosial secara meluas dan berdimensi waktu.
- Konsep berpikir sinkronik memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang
   terstruktur dan saling berkaitan antara satu unit denganunit lainnya.
- Menguraikan kehidupan secara diskriptif dengan menjelaskan bagian demi bagian.
- Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam kondisi statis.
- Digunakan juga dalam ilmu-ilmu sosial seperti: Antropologo, Sosiologi, politik, ekonomi, dan
  arkeologi